MASIH KUDENGAR
Seberkas rindu tersinyalir
Sukma gerimis
Membasahi rumah dingi
Sesaat kenangan menjarah senyuman
Dari kolong-kolong kuburan
Gemericik suara kenangan
Masih kudengar
Memanggil ribuah khayalan
Rintik-rintik senyum
Masih kusaksikan telanjang
Setelah pasrahku hilang
Kulumat saja nadi kata-katamu
Agar kau tak lagi bermalam
Pada bibir waktuku
Janji kelabumu
Labels
- cerpen (4)
- cerpen yang dimuat (1)
- puisi (9)
- puisi cinta (60)
- puisi religi (17)
- puisi ultah (1)
- puisi umum (6)
- Puisi yang pernah dimuat (14)
- sumsum ke99 (3)
Mengenai Saya
Senin, 21 Juni 2010
MASIH KUDENGAR
Diposting oleh sajak sajak yang ternoda di 20.29 0 komentar
Label: puisi cinta
Tawakal dan Syukur
Tawakal dan Syukur
Saat datang kemaru panjang
Redup wajah kami dibawah helai tembakau
Sedikit retak batu tawakal
Serupa dedaunan busuk diterjang badai
Menyeruak bau amis dan menganyir
Seberat Dzarrah tertinggal, doa
Wujud akhir usaha yang kami punya
Sebatas harapan yang kami tanam
Moga Tuhan berikan kesabaran
Alhamdulilah,
Entah sampai kapan
Ucap syukur kami mengeram di lidah
Saat datang hujan telanjang
Dan sama sekali tak menyisakan jejak
Menetas airmata kami disamping ladang garam
Kebali sedikit meretak batu tawakkal
Kami lihat dengan kepala mata sendiri
Keringat kami mencair bersama garam
Bermuara kejantung Tuhan
Alhamdulila,
Syukur kami masih setia bersanding
Dengan kemarau dan hujan.
Diposting oleh sajak sajak yang ternoda di 20.27 0 komentar
Label: puisi religi